Renungan

Wednesday, July 7, 2010

Sifat Amanah dan Terpecaya bagi Para Rasul A.S

Segala puji hanya bagi Allah s.w.t., Tuhan empunya sekalian Alam, Tiada Ia berhajat kepada selain-Nya, malah selain-Nya lah yang berhajat kepada-Nya. Selawat dan salam semoga dilimpahkan Allah s.w.t. ke atas junjungan kita Sayyidina Nabi Muhammad s.a.w. (Ya Allah tempatkan baginda di tempat yang terpuji sepertimana yang Kau janjikan Amin) Beserta Ahlulbayt dan Para Sahabat R.anhum yang mulia lagi mengerah keringat menyebarkan Islam yang tercinta. Dan kepada mereka yang mengikut mereka itu dari semasa ke semasa hingga ke hari kiamat...Ya Allah Ampuni kami, Rahmati Kami, Kasihani Kami ...Amin

Amma Ba'du,

Fakir ingin berkongsi dengan saudara yang dikasihi akan kitab Tijanud Darari Syarah 'Ala Risalatil Bajuri . pada m/s 44 Cetakan Pustaka Mampir. Sebelum itu , perlu fakir maklumkan bahawa tulisan di dalam kurungan adalah matan yang dikarang oleh Syaikhul Azhar Al-Imam Bajuri r.anhu, dan tulisan yang lain adalah syarahnya yang dikarang oleh Al-Imam Muhammad bin Umar Nawawi Banteni r.anhu.

(Dan Wajib pada hak mereka para Rasul AS Sifat Amanah (terpecaya))

Yaitu terpeliharanya lahir dan batin mereka dari percampuran dengan hal-hal yang dilarang, meskipun larangan itu dalam bentuk larangan yang makhrukh atau larangan yang menyalahi keutamaan (khilaf aula).

Mereka adalah orang-orang yang diperlihara dari segala macam perbuatan maksiat yang berhubungan dengan zahir badan, seperti perbuatan zina, minuman-minuman keras, berbohong dan lain sebagainya dari larangan-larangan yang bersifat lahir.

Dan mereka dipelihara dari semua kemaksiatan yang berkaitan dengan batin, mulai dari perbuatan hasad, sombong, riya dan lain sebagainya dari larangan-larangan bathin.

Yang dimaksud adalah hal-hal yang dilarang meskipun dalam bentuk penggambaran, maka juga meliputi perbuatan-perbuatan sebelum kenabian dan perbuatan-perbuatan pada waktu kecil.

Dan tidak terjadi pada mereka perbuatan-perbuatan yang dimakrukhkan, tidak yang menyalahi keutamaan , bahkan tidak juga perbuatan yang mubah, atas dasar keadaan perbuatan-perbuatan itu dimakrukhkan atau bertentangan dengan keutamaan atau perkara yang mubah.

Dan manakala terjadi gambaran hal-hal tersebut dari mereka, maka perbuatan mereka itu adalah untuk menetapkan syariat. Maka jadilah perbuatan mereka itu hukumnya wajib atau disunnahkan pada hak mereka.

Adapun perbuatan-perbuatan mereka Para Rasul AS adalah berkisar diseputar wajib dan sunnah bahkan kisaran itu terjadi juga di kalangan para Aulia Allah, yang mereka itu adalah pengikut-pengikut mereka para Rasul AS, yaitu orang yang dapat mencapai suatau darjat yang segala gerak dan diamnya terbentuk menjadi perbuatan ta'at hanya dengan sebab niat.

Tamat...

Wallahu Yahdi ila sawaissabil...

Selawat dan salam sebanyaknya semoga dilimpahkan Allah s.w.t. ke atas junjungan besar kita Sayyidina Nabi Muhammad s.a.w. , (Ya Allah Tempatkanlah Junjungan kami di tempat yang terpuji sepertimana yang Kau janjikan..Amin) Beserta para sahabat dan Ahlulbayt r.anhum yang sangat kasih mereka itu kepada umat ini. Segala puji hanya bagi Allah s.w.t., Tiada Daya Upaya melainkan Allah s.w.t., Dan Allah jua yang memberi petunjuk dan Allah s.w.t. Maha Mengetahui..

Jazakallah Khairan Kathira...(^_^)

Al-Faqir wal Haqir Ilallah,
Salim Azham (MSA)

No comments:

Post a Comment